Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai bursa nasional anjlok setelah Koalisi Merah Putih (KMP) memastikan kemenangan menguasai parlemen. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan kedua hal itu tidak saling berhubungan.
"Tidak ada hubungannya dengan saham. Naik turun naik itu tak apa-apa," ujar Ical di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Selain Ical, Bendahara Umum PG Setya Novanto juga mengatakan hal sama. Kondisi politik sama sekali tidak ada hubungannya dengan saham. "Saya rasa tidak. Saya yakin dalam waktu dekat akan kembali," jelas Setya.
Selain itu, Ketua umum PP-AMPG yang baru Ahmad Doli Kurnia juga mengatakan naik turun saham tidak ada efek langsung ke situasi politik. "Saya kira itu sesuatu yang berlebihan. Naik turun saham itu tidak ada efek langsung situasi politik," jelasnya.
Orang-orang KMP yang menjadi pimpinan di legislatif merupakan orang-orang kredible. Jadi sudah pasti bukan karena hal tersebut. "Faktornya banyak, naik turun spekulasinya dan ada macam-macamlah," tutup Doli.
Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya menguasai parlemen dengan memperoleh kursi pimpinan di DPR dan MPR. Namun kemenangan itu justru membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini anjlok sampai ke bawah level 5.000.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG anjlok 40,421 poin (0,80%) ke level 4.992,420. Banyak faktor yang memberi sentimen negatif kepada pergerakan IHSG pagi tadi.
"Sesuai prediksi kami, koalisi Prabowo akhirnya memenangkan kursi Pimpinan MPR, menambah dominasi di parlemen setelah menang 17 suara meski PPP sudah berpindah ke koalisi Jokowi," kata Sucorinvest dalam risetnya.
Pekan lalu, IHSG sudah anjlok cukup dalam hingga ke level 4.900 dari 5.100 pasca pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dimenangkan KMP.
Awal pekan ini IHSG sempat rebound hingga ke level 5.000 didorong oleh optimisme menjelang pemilihan Pimpinan DPR. Sayangnya, hari ini terpaksa jatuh lagi.
"Setelah kemarin pasar didorong optimisme kemungkinan koalisi Jokowi bisa memenangkan kursi pimpinan MPR, hari ini pasar bergerak di zona merah lagi," katanya.
Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melorot 74,32 poin atau 1,48 persen pada 4.958,52, pada perdagangan Rabu (8/10/2014). Investor "galau" akan kondisi politik dalam negeri, seiring dikuasainya pimpinan DPR dan MPR oleh Koalisi Merah Putih (KMP) sehingga dikhawatirkan bisa mengganjal berbagai kebijakan presiden terpilih
Joko Widodo.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks tenggelam di zona merah, tanpa mencicipi zona merah sedikit pun. Tercatat 222 saham turun, 70 saham naik, dan 66 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 5,18 triliun dengan volume 5,22 miliar lot saham.
Saham-saham yang menjadi pemberat indeks di antaranya, United Tractors (UNTR) merosot 5,01 persen, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terkoreksi 3,58 persen, Indocement Tunggal Perkasa (INTP) melemah 3,22 persen, dan Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 3,21 persen.
Sementara saham-saham yang masih bertahan di zona hijau, antara lain, Lautan Luas (LTLS) naik 5,18 persen, Inovisi Infracom (INVS) menguat 2,14 persen, J Resources Asia Pasifik (PSAB) bertambah 2,36 persen, dan Adaro Energy (ADRO) meningkat 1,32 persen.
Presiden terpilih Jokowi menyebutkan, anjloknya IHSG merupakan sinyal negatif yang ditangkap pasar terhadap dikuasainya pimpinan DPR dan MPR oleh koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Sementara ekonom dan akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina, menilai kemenangan KMP menjadi pimpinan MPR memang membuat investor khawatir. "Saya sangat meyakini ini makin menambah kegalauan investor akan bargaining poin Jokowi di mata legislatif maupun MPR," sebut Poppy.
Belum ada tanggapan untuk "Benarkah koalisi merah putih pengaruhi harga saham?"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.