Ekonomi Indonesia, setelah sukses di negeri sendiri,
SAIC-GM-WULING AUTOMOBILE ikut program
Mobil Murah Indonesia. Kedatangan rombongan perusahaan otomotif terbesar Tiongkok,
SAIC-GM-Wuling Automobile, di Kementerian Perindustrian seperti mendadak. Tidak banyak yang tahu bahwa para petinggi pabrik mobil yang di negeri asalnya sanggup melawan raksasa otomotif dunia itu bakal bertemu dengan Menteri Saleh Husin.
Baru beberapa hari kemudian informasi pertemuan itu menyeruak ke permukaan. Rombongan petinggi Wuling itu membawa kabar mengejutkan. Mereka akan mengikuti program mobil murah (low cost green car atau LCGC) yang digelar Indonesia. Program ini sebelumnya membuat sejumlah merek Jepang membuka pabrik baru, mulai Toyota, Nissan, Suzuki, sampai Honda, dan mobil seperti Toyota Agya atau Datsun Go mondar-mandir di jalanan. Wuling sudah menyiapkan dana sampai US$700 juta (sekitar Rp 8,4 triliun) untuk membuat pabrik baru seperti disyaratkan dalam program itu. “Rencananya pada Agustus 2017 sudah mulai produksi mobil,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Panggah Susanto.
Ini mengejutkan karena selama ini merekmerek Tiongkok tidak “bunyi” di pasar Indonesia, tapi Wuling berani mempertaruhkan triliunan rupiah. Merek yang sempat berusaha menerobos pasar Indonesia, yaitu Geely dengan sejumlah seri sedan dan Chery dengan mobil kecil QQ, tidak bisa banyak berbuat. Tak cuma di Indonesia sebenarnya. Di pasar dalam negeri mereka sendiri, sebenarnya merek lokal juga kesulitan menembus merek dari Amerika, Eropa, Korea, atau Jepang.
|
Pertaruhan Mobil Murah asal TIONGKOK di INDONESIA |
Mungkin yang membuat Wuling berani masuk pasar Indonesia adalah posisi mereka sangat bagus di dalam negeri mereka. Geely dan Chery tidak masuk daftar 10 merek terlaris di sana, sedangkan Wuling bersama Changan berhasil masuk peringkat 10 besar merek paling laris tahun lalu. Malah, Wuling berada di posisi kedua, hanya kalah dari VW.
Tak cuma itu, produk MPV mereka, Wuling Hongguang, yang menjadi mobil terlaris di Tiongkok dan ketiga sedunia tahun lalu setelah diproduksi 750 ribu unit, juga sudah berani diekspor, yakni ke India. Hanya, di India, “mocin” alias mobil dari Cina ini diberi cap “Chevrolet Enjoy”. General Motorsmemberi cap “Chevro-let” karena memegang 40 persen saham SAICGM Wuling Automobile.
Panggah Susanto mengatakan pabrik Wuling akan dibangun di 60 hektare lahan di kawasan industri Kota Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat. Peletakan batu pertama bakal dilaksanakan Agustus dan butuh sekitar dua tahun untuk membawa peralatan pabrik dari Tiongkok ke sana. Jika sudah beroperasi penuh, 150 ribu mobil bisa dibuat di sana setiap tahunnya. Ia mengatakan Wuling mendirikan pabrik agar bisa memenuhi syarat diskon pajak dalam program mobil murah alias LCGC. Selain ditentukan kapasitas mesin dan harga yang hanya puluhan juta rupiah, program ini memang mensyaratkan pemilik merek mesti membuat pabrik baru di Indonesia.
Selain memenuhi pasar dalam negeri, menurut Panggah, Wuling akan menjadikan pabrik di Cikarang itu pijakan untuk pasar ASEAN, yang mulai terbuka penuh tahun depan. “Mereka juga ingin masuk ke pasar ASEAN dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN,” kata Panggah. Untuk urusan mobil murah, Wuling sangat menguasai triknya. Di Tiongkok, mereka biasa membuat mobil dengan harga jual di kisaran US$ 5.000 hingga US$ 10 ribu (Rp 63-126 juta). Produk mereka, selain MPV, adalah minibus kecil semacam Suzuki Carry atau Daihatsu Espass. Seperti dikutip Reuters, bos General Motors Cina Matt Tsien mengatakan produk yang akan dihasilkan di Indonesia ini sesuai se-lera sini, yakni mobil dengan tiga baris tempat duduk penumpang.
Persaingan berebut pasar mobil murah di Indonesia pun semakin ketat. Tapi produsen Jepang, yang merajai jalanan Indonesia, agaknya tidak gentar. Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Johnny Darmawan mengatakan selama ini mereka sudah bersaing. “Kalau bersaing itu mah biasa, tapi yang penting jangan ada privilese-privilese dari pemerintah,” ujar Johnny, yang hingga tahun lalu menjadi Direktur Utama PT Toyota Astra Motor. Pihak Wuling, menurut Panggah, tidak meminta insentif kepada pemerintah. “Kami sampaikan kepada mereka, ikuti semua regulasi yang berlaku,” kata Panggah. (sumber:majalahdetik)
Belum ada tanggapan untuk "Pertaruhan Mobil Murah asal TIONGKOK di INDONESIA"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.