Tetap Wuling, bukan Chevrolet, berbeda dengan di India, di Indonesia Wuling tidak akan berganti nama dengan Chevrolet. MOBIL bernama Chevrolet. Enjoy itu dipasarkan di India sejak pertengahan 2013. Bentuknya MPV yang agak tinggi, cenderung mirip minibus seperti Nissan Evalia. Kapasitas penumpangnya tidak berbeda dengan MPV kecil yang juga populer di Indonesia, seperti Toyota Avanza. Media-media India menyebut mobil ini sebagai pesaing Ertiga, mobil MPV yang juga cukup laris di Indonesia.
Jangan kaget, meski ada
logo Chevrolet pada grill-nya, sejatinya mobil itu bermerek Tiongkok, Wuling,
model Wuling Hongguang. Ini mobil terlaris di Tiongkok dan terlaris ketiga dunia dengan penjualan mencapai 750 ribu unit tahun lalu. Hanya, untuk pasar India mereknya diganti menjadi Chevrolet Enjoy. Wuling Hongguang diproduksi SGMW, perusahaan patungan dua pabrik Tiongkok, yakni CAIC dan Wuling, bersama pabrikan Amerika Serikat General Motors.
|
Di Indonesia Wuling tidak akan berganti nama menjadi Chevrolet |
Nah, pabrik patungan inilah yang bakal babat alas membuka pabrik di Cikarang, Jawa Barat, untuk masuk pasar Indonesia. Dan berbeda dengan di India, pabrik di Indonesia ini tidak akan mengusung merek Chevrolet, tapi percaya diri dengan merek mereka sendiri: Wuling. “Kendaraan yang dibuat di pabrik Indonesia yang baru akan diberi cap Wuling, bukan Chevrolet,” kata Dayna Hart, Direktur Komunikasi General Motors Cina, kepada majalah detik, memberi kepastian. Bukan pertama kalinya merek kendaraan dari Tiongkok masuk Indonesia. Pada awal 2000-an, Indonesia pernah dibanjiri sepeda motor buatan negeri itu. Dengan harga murah, sepeda motor itu cepat populer. Tapi dengan cepat pula tren ini surut karena kemudian pembeli mengeluhkan kualitasnya.
|
Wuling Hongguang, yang diberi nama Chevrolet Enjoy |
Mobil Tiongkok juga beberapa sudah masuk Indonesia. Chery QQ misalnya. Mobil kecil yang mirip sekali dengan Daewoo Spark (
dan kemudian dipasarkan sebagai Chevrolet Spark) itu dijual Indomobil. Tapi, pada 2011, Indomobil memutuskan menghentikan penjualan mobil imut buatan Tiongkok itu. “
Kasihan juga bengkel yang harus terus memperbaikinya,” kata Presiden Direktur Indomobil Group Jusak Kertowidjojo saat itu kepada oto.detik.com. Tapi General Motors agaknya yakin dengan strategi tetap mempertahankan merek Wuling untuk mobil murah yang bakal diproduksi di Indonesia itu. Mereka akan memisahkan merek Chevrolet dengan Wuling. Mirip dengan langkah Nissan, yang memisahkan mobil murah mereka dengan merek Datsun. Bos General Motors di Tiongkok, Matt Tsien, mengatakan merek Wuling dan Chevrolet itu saling melengkapi, bukan bersaing. Ini karena kedua merek dibedakan dari sisi harga, kualitas, dan spesifikasi kendaraannya. “Wuling memusatkan perhatian pada fungsi, gaya yang atraktif, dan value for money,” kata Tsien seperti dikutip Reuters. “Itu adalah hal utama yang berjalan baik di Tiongkok dan kami percaya, di bawah kendali SGMW, ini juga akan berhasil di Indonesia.”
General Motors agaknya cukup percaya karena Wuling berhasil menerobos deretan merek global di pasar Tiongkok. Dari 10 besar merek terlaris di Tiongkok, misalnya, hanya ada dua merek lokal dan Wuling salah satunya. Untuk menjaga mutu ini, General Motors membagikan keahlian dan kemampuan teknisnya ke pabrik Wuling di Tiongkok. “Ini juga akan dipakai di pabrik dekat Jakarta,” kata Hart via e-mail.
Kedatangan Wuling di kategori mobil murah ini akan menjadikan persaingan semakin panas. Saat ini pasar mobil murah dikuasai merek-merek Jepang, yakni Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio, Suzuki Karimun, dan Datsun Go.
Salah satu keunggulan merek-merek Jepang ini adalah memiliki infrastruktur bengkel. Penjualan dan penyediaan layanan purnajual dikombinasikan perusahaan otomotif asal Jepang selama di Indonesia. “Kompetisi nanti dalam aspek tersebut dan, yang jelas, dominasi produk Jepang itu sampai sekarang masih kuat,” kata Ketua IV Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Rizwan Alamsjah.
Pemain lain menyatakan hal sama. “Kalau jaringan purnajual tidak siap, tidak bisa berkom-petisi dengan merek-merek yang sudah established,” kata Davy J. Tulian, Direktur Pemasaran Mobil PT Suzuki Indomobil Sales. Apalagi ia tahu andalan Wuling di Tiongkok adalah mobil mikro yang mengandalkan pemasaran dari pinggiran dan kota kecil. “Sanggupkah mereka menciptakan jaringan servis di kota-kota kecil itu?” Tapi, meski mungkin jaringan purnajual belum sebagus produsen Jepang, produk Tiongkok ini memiliki kelebihan lain: harga. Di Tiongkok, Wuling Hongguang, yang masuk kelas MPV kecil, harganya hanya 45 ribu yuan (sekitar Rp 91 juta). Di Indonesia, uang sebanyak itu hanya cukup untuk membeli mobil murah yang kecil, bukan kelas MPV. Begitu murahnya Wuling Hongguang, bahkan ketika masuk India dengan nama Chevrolet Enjoy, mobil ini bisa dijual dengan harga hanya 54 ribu rupee (sekitar Rp 111 juta). Harga ini masih sekitar Rp 11 juta lebih murah dibanding pemain utama kelas ini di sana, Suzuki Ertiga.
Belum ada tanggapan untuk "Di Indonesia Wuling tidak akan berganti nama menjadi Chevrolet"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.