Sebanyak 26 dari 180
Tank Leopard pesanan Indonesia diserahterimakan pabrik pembuatnya,
Rheinmettal Defence kepada Pemerintah Indonesia. Kehadiran
Tank Leopard merupakan bagian penguatan postur pertahanan Indonesia. Dan T
ank Leopard Membuat Indonesia Sejajar Negara Lain.
Penyerahan Tank Leopard dilakukan Direktur Pelaksana Rheinmettal Land Systems Harald Westermann kepada Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Unterluss, Jerman. Hadir dalam acara di pabrik Tank Leopard itu Duta Besar Indonesia Fauzi Bowo dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Menhan bantah Argumentasi Jokowi
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah argumentasi yang disampaikan calon presiden
Joko Widodo terkait pembelian
tank Leopard yang dilakukan TNI Angkatan Darat. Menurut Purnomo, tank Leopard sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di Indonesia.
"Ini sudah diuji. Orang mengatakan, lho main battle tank (Leopard) bisa datang kemari, dia bisa masuk ke sungai, dia bisa masuk, bisa ke laut karena sudah diuji. Teknis itu telah dilakukan pengujian," ujar Purnomo di Istana Negara, Jakarta.
Pengujian tersebut, menurut Purnomo, dilakukan oleh TNI Angkatan Darat dan dua unit tank Leopard sudah tiba di Indonesia. Spesifikasi teknis pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan TNI Angkatan Darat. Kedua tank itu kini ditempatkan di Divisi 2 Kostrad Situbondo, Jawa Timur.
|
Tank Leopard |
Saat ditanyakan soal apakah jalanan di Indonesia bisa menerima beban berat tank Leopard dengan bobot 62 ton itu, Purnomo memastikan hal tersebut bisa dilakukan. Bahkan, tank Leopard sudah dijalankan dari Surabaya menuju Situbondo. "Enggak masalah lewat jalan, lewat jembatan juga enggak masalah," kata Purnomo.
Wamenhan menjelaskan, sebagai bagian dari rencana strategis pembangunan angkatan pertahanan Indonesia digariskan untuk membangun kekuatan pokok minimum yang memiliki mobilitas tinggi dan daya pukul yang dahsyat.
"Apabila penguatan Angkatan Udara dilakukan dengan pengadaan pesawat F-16 dan Sukhoi, Angkatan Laut dengan pengadaan kapal selam dan kapal perusak, maka Angkatan Darat dilakukan dengan pengadaan Tank Leopard. Kita memang tidak bermaksud untuk berperang, tetapi kita harus bersiap untuk menghadapi keadaan yang tidak diinginkan," kata Sjafrie.
Menurut Wamenhan, kehadiran Tank Leopard merupakan sejarah baru bagi angkatan pertahanan Indonesia, karena baru pertama kalinya Indonesia memiliki "main battle tank". Selama ini tank-tank yang dimiliki Indonesia jenisnya ringan, seperti AMX dan Scorpion.
"Di antara negara-negara ASEAN, kita yang terakhir memiliki Tank Leopard. Dengan kehadiran Tank Leopard, maka kita sejajar dengan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand," kata Sjafrie.
Direktur Pelaksana Rheinmettal, Harald Westermann mengatakan, keputusan Rheinmettal untuk memenuhi permintaan pembelian Tank Leopard oleh Indonesia didasarkan atas pembangunan demokrasi di Indonesia. Jerman sangat mengharapkan peran Indonesia untuk menjaga perdamaian di kawasan.
Tank Leopard sendiri, menurut Westermann, dibangun dengan kemampuan teknologi yang tinggi. Meski berat matinya mencapai 62 ton, namun tekanan per sentimeter perseginya sangatlah ringan.
"Saya bisa pastikan bahwa tekanan untuk satu sentimeter persegi pada kaki perempuan yang menggunakan highheels jauh lebih berat daripada Tank Leopard. Tekanan pada sumbu dari Tank Leopard ini hanya 0,69 kg per cm2," kata Westermann.
Atas dasar itu tidak ada masalah dengan penggunaan Tank Leopard di Indonesia, karena negara-negara lain di Asia Tenggara pun sudah menggunakannya. "Asal tidak di rawa, Tank Leopard bisa dipakai di mana saja," kata Westermann.
Baik Sjafrie maupun Westermann sepakat bahwa kerja sama tidak hanya terbatas pada pembelian Tank Leopard. Rheinmettal setuju untuk melakukan kerja pembuatan munisi dengan PT Pindad.
Menurut Sjafrie, diharapkan dalam waktu dekat kebutuhan munisi bagi Tank Leopard sudah dibuat di PT Pindad. "Bahkan diharapkan bukan hanya kebutuhan Tank Leopard Angkatan Darat yang akan dipasok PT Pindad, tetapi juga kebutuhan untuk negara-negara di kawasan," kata Sjafrie.
Westermann mengajak Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said untuk merealisasikan kerja sama pembangunan industri pertahanan. Ia bersemangat untuk menjadikan PT Pindad sebagai basis produksi dari Rheinmettal untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan di kawasan Asia Tenggara.
Sudirman Said yang ikut hadir di Unterluss berharap bisa memetik ilmu dari Rheinmettal. Ia kagum dengan cara kerja di Rheinmettal yang tidak terlalu modern, tetapi produktivitasnya tinggi.
"Fasilitas yang ada di PT Pindad jauh lebih modern dari Rheinmettal. Tetapi kita bisa melihat bagaimana mereka lebih efisien dan produktif dalam bekerja," kata Sudirman ketika meninjau lokasi pabrik. Sumber:news.metrotvnews.com
Belum ada tanggapan untuk "Tank Leopard Membuat Indonesia Sejajar Negara Lain"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.