FIFA World Cup 2014 di Brasil tak hanya menjadi ajang adu gengsi para pemain dan negara-negara jawara sepakbola. Parhelatan olahraga paling akbar di jagat raya itu juga menjadi pertaruhan bisnis dua raksasa apparel dunia,
Nike dan
Adidas. Untuk kesekian kalinya, perusahaan yang masing-masing tercatat di bursa saham New York dan Frakfurt dengan market cap US$ 66,85 miliar dan US$ 20,41 miliar itu bakal bertarung secara
head to head untuk berebut pasar, sekaligus mengukuhkan diri sebagai merek pakaian dan peralatan olahraga nomor wahid di dunia.
Di sisi lain, pertarungan Nike dan Adidas di Brasil yang bakal menyita perhatian miliaran umat manusia, juga berimbas ke Indonesia. Para produsen sepatu di Tanah Air kini dibanjiri order sepatu bola dari Nike dan Adidas. Menjelang Piala Dunia, order dari dua prinsipal apparel itu melonjak tajam. Sepatu bola karya pabrikan domestik itu bakal dipakai para bintang sepakbola sekelas Lionel Messi (Argentina) dan Cristiano Ronaldo (Portugal) dalam laga sungguhan yang akan dihelat pada 13 Juni-14 Juli (waktu Indonesia).
Messi, bintang FC Barcelona, dan Ronaldo, bintang Real Madrid, selama ini menjadi ikon Adidas dan Nike. Seperti pada Piala Dunia sebelum-sebelumnya, baik Adidas maupun Nike sama-sama mengeluarkan investasi sangat besar untuk memoles citra merek (brand image) mereka pada Piala Dunia 2014 Brasil.
Adidas, seperti dikutip dari CNN Money, menggelontorkan dana promosi sampai dua digit. “Angka persisnya mungkin dua digit juta dolar AS untuk keperluan iklan kami,” tutur Chief Executive Officer (CEO) Adidas Herbert Hainer.
Versi lain menyebutkan Adidas membelanjakan dana promosi hampir US$ 70 juta untuk setiap hajatan Piala Dunia. Dari 32 tim yang akan berlaga di Piala Dunia 2014 Brasil, sebanyak 10 tim memakai kostum Nike, sembilan tim lainnya menggunakan kostum Adidas, dan delapan tim memakai kostum Puma. Sisanya menggunakan kostum yang diproduksi perusahaan apparel lainnya. Tim unggulan yang menggunakan Nike di antaranya Brasil, Portugal, Belanda, dan Inggris. Adapun tim favorit yang mengenakan seragam Adidas di antaranya Spanyol, Argentina, dan Jerman.
Terbesar
Seperti dikutip Bloomberg, Nike kini tercatat sebagai perusahaan olahraga terbesar di dunia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu meraup pendapatan US$ 25 miliar per tahun dengan pangsa pasar 17%. Adidas, perusahaan asal Jerman, menguntit di posisi kedua dengan mereguk pendapatan US$ 20 miliar dan 12% pangsa pasar.
Khusus untuk industri sepakbola, keduanya menguasai 70% pangsa pasar. Di bursa saham New York, saham Nike (NKE) kemarin bertengger pada level US$ 75 dengan price to earning ratio (PER) 25,22 kali dan kapitalisasi pasar (market capitalization/ market cap) US$ 66,85 miliar atau sekitar Rp 791,12 triliun. Sedangkan saham Adidas (ADS) di bursa saham Frankfurt, Jerman, bercokol pada level 76 euro dengan market cap US$ 15,99 miliar euro (US$ 20,41 miliar) atau sekitar Rp 241,56 triliun) dan PER 20,41 kali. Baik Nike maupun Adidas pernah masuk dalam daftar top 10 Word Most Admired Companies versi Fortune. Nike menyatakan berhasil meraup pendapatan US$ 1,9 miliar khusus dari sepakbola pada 2013.
Sebaliknya, menurut Peter Rohlmann, konsultan pemasaran olahraga berbasis di Rheine, Jerman, Adidas tahun lalu membukukan pendatapan dari sepakbola sebesar US$ 2,4 miliar. Sebagaimana manajemen Adidas dan Nike, para praktisi pemasaran dan pakar merek percaya bahwa Piala Dunia adalah ajang promosi yang sangat efektif untuk mendongkrak, membangun, memelihara, dan mengukuhkan merek mereka di benak miliaran pencandu sepakbola seantero jagat.
Dibanding Adidas, Nike yang mempekerjakan sekitar 45.000 orang tergolong pendatang baru dalam kancah Piala Dunia. Perusahaan itu baru berpartisipasi dalam FIFA World Cup sejak 1994. Adidas memang lebih 'senior' dibanding Nike. Selain lebih dulu ambil bagian dalam ajang Piala Dunia (mulai 1970 dan terikat kontrak dengan FIFA hingga 2030), perusahaan yang mempekerjakan 57 ribu karyawan itu lahir lebih dulu.
Belum ada tanggapan untuk "Perang Nike dan Adidas di Piala Dunia Brasil 2014"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.