Berikut adalah nama-nama ekonomi capres 2014 Prabowo VS Jokowi yang dikutif royalcharter dari majalah detik. Para ahli ekonomi di belakang pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki nama sebagai ekonom top Indonesia.
Sebagian besar dari para ekonom ini juga berpengalaman sebagai politikus, termasuk menjadi anggota DPR. Yang mana yang lebih cocok, dua pasang calon presiden sudah menjelaskan paket-paket program yang bakal mereka kerjakan jika berkuasa. Kita bisa memilih mana yang lebih
cocok dan lebih realistis bagi bangsa ini.
Yang paling senior dari tim mereka adalah Burhanuddin Abdullah, bekas Menteri Koordinator Perekonomian dan Gubernur Bank Indonesia.
Ekonom berusia 67 tahun ini menjadi menteri di bawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Burhanuddin mendapat pendidikan formal dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, dan magister dari Jurusan Bisnis Michigan State University, Amerika Serikat.
Dalam tim ekonomi mereka,
Dradjad Hari Wibowo bertindak sebagai Direktur Kebijakan dan Program Tim Pemenangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ia adalah ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) merangkap politikus karena bergabung dalam Partai Amanat Nasional dan menjadi anggota DPR selama lima tahun terakhir.
Pendidikan formalnya diselesaikan di Institut Pertanian Bogor dan kemudian ia melanjutkan kuliah hingga mencapai gelar Ph.D. dari University of Queensland.
Tim Prabowo-Hatta juga diperkuat Harry Azhar Azis. Ekonom sekaligus politikus Partai Golkar ini menjadi Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR.
Ia pernah mengajar di sejumlah universitas, termasuk di Pascasarjana Universitas Indonesia. Sebagai ekonom, ia pernah bekerja di badan pemerintah Amerika Serikat, United States Agency for International Development (USAID), di Jakarta. Gelar sarjana Harry Azhar diperoleh di Sekolah Tinggi Manajamen Industri dan kemudian ia meneruskan mengambil gelar magister di University of Oregon dan Ph.D. di Oklahoma State University. Gelar Ph.D. ini cukup ia banggakan karena nilai kelulusannya adalah 3,8.
Didik J. Rachbini
Ekonom lain dalam tim
Prabowo-Hatta adalah
Didik J. Rachbini. Didik, yang dua tahun lalu mencalonkan menjadi Wakil Gubernur Jakarta berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid, juga seorang politikus, yakni dari Partai Amanat Nasional.
Selain berpolitik, ia mengajar di Universitas Indonesia dan Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana. Pendidikan formal Didik dibereskan di Institut Pertanian Bogor.
Gelar magister dan Ph.D. ia ambil dari Central Luzon State University, Filipina, dalam bidang studi pembangunan kawasan dan pedesaan. Pendiri Indef ini menjadi anggota DPR pada 1995-2000.
Sedangkan di kubu Jokowi yang beralamat kantor Megawati Institute di Jalan Proklamasi Nomor 53 menjadi markas berkumpulnya tim ekonomi pasangan Jokowi-JK. Mereka adalah jagoan di bidang makroekonomi maupun mikroekonomi, keuangan, dan manajemen bisnis. Tim yang terdiri atas 5 orang inilah yang merumuskan berbagai program ekonomi pasangan capres dan cawapres nomor urut dua itu sebagai bagian dari kampanye menuju kursi RI-1 dan RI-2.
Kedua pasangan ini mengusung tagline “Berdikari di Bidang Ekonomi”. Sebagai ketua tim adalah Arif Budimanta, anggota Komisi Anggaran DPR dan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan.
Arif juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Megawati Institute. Pria kelahiran Medan, 15 Maret 1968, ini meraih sarjana ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor, magister ekonomi sumber daya alam di Universitas Indonesia, dan meraih gelar doktor dari FISIP Universitas Indonesia.
Sedangkan anggota tim terdiri atas
Iman Sugema, pengamat ekonomi Institut Pertanian Bogor. Iman meraih gelar sarjana agribisnis dari IPB dan meraih gelar magister ekonomi di The University of New England, Australia, dan gelar doktor ekonomi di The Australian University.
Iman menguasai makroekonomi, keuangan, perbankan, dan manajemen organisasi industri.
Sri meraih gelar sarjana ekonomi dari UGM dan melanjutkan ke University of Illinois untuk meraih gelar magister dan doktor, yang keduanya di bidang ekonomi. Sri menguasai kebijakan moneter dan perbankan.
Lalu ada
Hendrawan Supratikno, anggota Komisi BUMN DPR yang juga guru besar ekonomika dan bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Ia meraih gelar sarjana di UKSW dan meraih gelar magister dari Universitas Katolik Leuven, Belgia, serta gelar doktor dari Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda. Hendrawan menguasai makroekonomi dan matematika ekonomi.
Selanjutnya adalah
Muhammad Prakosa, Menteri Pertanian pada era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Kehutanan era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mantan Ketua Badan Kehormatan DPR ini adalah anggota Komisi IX DPR, yang antara lain membidangi masalah tenaga kerja dan kesehatan. Dia meraih gelar sarjana dari Fakultas Kehutanan UGM, gelar magister ekonomi kehutanan dari University of Tennessee, dan Ph.D. dari University of California Berkeley. Sumber:majalahdetik.
Belum ada tanggapan untuk "Adu kuat ahli ekonomi Prabowo VS Jokowi"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.