Royalcharter - Neraca perdagangan Indonesia masih defisit dan rupiah akan mengalami keseimbangan baru seperti yang disebutkkan oleh
SBY. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini memiliki kabar baik dan juga buruk.
Di hadapan pengusaha yang menghadiri seminar bertajuk Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan hari ini, Rabu 27 November 2013, SBY menjelaskan bahwa rencana Federal Reserve (The Fed) menarik program stimulus moneternya merupakan kabar buruk Indonesia, why?
Menurut SBY, dampak kebijakan The Fed itu bakal membuat pelemahan nilai tukar rupiah terus berlanjut. Selain itu, pengetatan stimulus The Fed akan membuat pasar saham terpukul, ditandai dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang merosot.
"Rupiah saya duga akan mengalami keseimbangan baru," ujar SBY.
Di sisi lain, SBY melanjutkan, meskipun besarannya berangsur menyusut, neraca perdagangan Indonesia yang masih mengalami defisit, tetap harus dibenahi. Berbagai insentif terus dikeluarkan pemerintah guna menekan angka defisit perdagangan.
"Defisit neraca perdagangan mencapai US$9,8 miliar. Belum lama ini susut, nilainya menjadi US$8,4 miliar. Ini sesuatu yang riil, tapi tetap belum aman," kata SBY.
Kabar baiknya, menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun melambat, masih tetap melaju di atas 5 persen pada tahun ini. Pada kuartal I-2013, ekonomi tumbuh 6 persen, pada kuartal II mencapai 5,8 persen, dan kuartal III menjadi 5,6 persen.
"Sejelek-jeleknya masih di atas 5 persen atau di antara 5,6-5,8 persen," kata SBY.
Menurut SBY, kenyataan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi ini membuat lembaga pemeringkat internasional tetap mempertahankan peringkat Indonesia sebagai negara yang tetap layak menjadi tujuan investasi atau investment grade.
Artikel Terkait:
Belum ada tanggapan untuk "SBY sebutkan rupiah akan mengalami keseimbangan baru"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.