PT Infovesta Utama mencatat, per akhir Desember 2013 lalu, total produk reksadana saham sebanyak 127 produk. Kini sepanjang tahun ini, reksadana saham telah bertambah 6 produk baru atau meningkat 4,72% menjadi 133 produk reksadana saham per akhir Mei 2014.
Enam produk baru tersebut antara lain BNI-AM Dana Saham Sektoral, I AM Equity Fund, Millenium Equity Syariah, Pacific Equity Growth Fund, Semesta Dana Saham dan Treasure Fund Super Maxxi.
“Kita sengaja menerbitkan sebelum pilpres. Sehingga saat pilpres berlangsung, produk tersebut sudah ada di pasar,” ungkap Ridwan Soetedja, Direktur PAM menanggapi penerbitan Panin Dana Ultima, produk baru reksadana saham PAM. Sumber:kontan.co.id
Pasar modal Indonesia kembali bergairah
Otoritas Jasa Keuangan optimistis
pasar modal Indonesia tetap menguntungkan dan terus berkembang, meski pertumbuhan ekonomi melambat jadi 5,21% pada kuartal I-2014. Dari awal Januari lalu hingga kemarin, IHSG menguat 13,73% atau tertinggi kedua di bursa utama Asia Pasifik. Laba bersih emiten Indonesia pada 2013 masih tumbuh 11,7%. Laba ini diperkirakan tumbuh menjadi 15% pada 2014. Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga masih bisa bertumbuh. Jumlah subrekening efek di
Kustodian Sentral Efek Indonesia (
KSEI) hanya sekitar 405 ribu atau kurang dari 0,35% dari jumlah penduduk kelas menengah Indonesia sebanyak 130 juta. Padahal, jumlah investor pasar modal di Singapura sudah 30% dari total penduduk dan Malaysia 13% dari total penduduk.
Muliaman D Hadad mengatakan, selain pasar modal kita masih punya ruang yang sangat besar untuk tumbuh, perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini juga bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. “Kami tetap optimistis, pasar modal bergerak semakin positif. Kalau Pemilihan Umum 2014 berjalan lancar, ke depan mudah bagi Indonesia untuk menyusul negara tetangga,” ucap dia. Muliaman mengatakan, sejak awal 2014, pasar modal Indonesia cenderung menguat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat dari 4.274 pada akhir Desember 2013 menjadi 4.860,89 pada 8 Mei kemarin. Pertumbuhan indeks year to date ini mencapai 13,73% atau tertinggi kedua di bursa utama Asia Pasifik, setelah bursa Filipina sebesar 14,86%. Indeks bursa saham di India naik sebesar 5,62% dan di Singapura 2,53%, sedangkan di Tiongkok anjlok 4,76% dan di Amerika Serikat (AS) terpangkas 0,35%.
Muliaman mengatakan, OJK dan BEI akan terus mengedukasi masyarakat mengenai berbagai macam manfaat jasa keuangan pasar modal. Sementara itu, dari sisi emiten, pihaknya akan mendorong perusahaan skala menengah untuk mencatatkan saham di bursa. Hal ini dilakukan OJK dan BEI dengan roadshow sampai ke pelosok daerah seluruh Indonesia. Dia mengatakan, jika sudah berani mengikuti kompetisi semacam annual report award, perusahaan skala menengah tersebut sebetulnya mampu menjadi terbuka. Dengan menjadi terbuka, nilai sebuah perusahaan akan menjadi baik di mata publik. Perkembangan pasar modal di Indonesia ini didukung pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5% dan bertambahnya jumlah penduduk kelas menengah. Pada kuartal I 2014, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,21% year on year (yoy). Sepanjang 2014, Bank Indonesia (BI) merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1-5,5%, dari sebelumnya 5,5-5,9%.
Tantangan Emiten
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Majalah Investor Primus Dorimulu mengatakan, emiten perlu mengantisipasi volatilitas ekonomi dan finansial yang terjadi selama 2014. “Tahun 2014 merupakan tahun politik di Indonesia. Di tataran global, emiten perlu mengantisipasi global volatility, antara lain karena pengurangan stimulus moneter oleh The Fed di AS dan melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok,” ucapnya. Penerapan good corporate governance perlu ditingkatkan. Emiten juga perlu mengantisipasi CG Roadmap yang tengah dirancang OJK. “Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) juga perlu menyentuh aspek integral dari operasional perusahaan. CSR harus dipahami sebagai hubungan timbal balik yang positif antara perusahaan, shareholder, dan stakeholder,” paparnya.
Belum ada tanggapan untuk "Optimisme pelaku pasar modal terhadap kinerja IHSG berdampak positif pada pasar reksadana"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.