Royalcharter -
Berita Ekonomi. Wacana percepatan pengurangan stimulus (
tapering) oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) pertama kali diungkapkan gubernurnya,
Ben Bernanke, pada Mei 2013. Semula stimulus ini dijadwalkan berjalan sampai akhir 2014. Menjadi spekulasi berhari-hari sejak pidato Bernanke,
tapering itu kini nyata sudah apalagi setelah rapat
FOMC tadi pagi 19 Desember 2013 pukul 02.00 WIB.
Pada Mei 2013, Bernanke mengangkat wacana percepatan pengurangan stimulus dalam pidato publik. Dia mengisyaratkan bila ekonomi Amerika membaik, maka stimulus harus dikurangi.
Wacana tersebut semakin menguat pada Juli 2013, masih berdasarkan pernyataan Bernanke seusai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Lagi-lagi, perbaikan fundamental indikator perekonomian Amerika menjadi syarat tapering tersebut.
Sejak saat itu, setiap menjelang pertemuan
FOMC merupakan waktu "harap-harap cemas" para pelaku pasar dan investor. Dollar AS terus menguat terhadap hampir semua mata uang lain, aliran modal semakin masif berbalik arah dari negara berkembang kembali ke negara maju atau pemilik mata uang save heaven, bursa di lima benua pun naik-turun mengikuti spekulasi yang menguat menjelang pertemuan
FOMC.
Spekulasi sedikit mereda ketika calon pengganti Bernanke di kursi Gubernur The Fed, Janet Yellen, mengatakan stimulus belum akan dilakukan dalam hari-hari ini. Bernanke akan memasuki masa pensiun pada 31 Januari 2014.
Yellen mengangkat topik tersebut dalam uji kelayakan di Senat untuk mengganti posisi Bernanke maupun dalam kapasitas dia sebagai Wakil Gubernur The Fed. Pasar pun menyambut positif sosok Yellen sebagai pengganti Bernanke, dengan persepsi kebijakannya akan pro-stimulus yang berarti dana murah meski suku bunga dipasang sangat rendah dan ketat.
Gonjang-ganjing kepastian
The Fed sempat memuncak pada Oktober 2013. Banyak kalangan memperkirakan bahwa Oktober 2013 merupakan momentum pengurangan stimulus akan dimulai. Namun, ternyata
The Fed berpendapat perbaikan data ekonomi yang disodorkan sampai pertemuan
FOMC pada bulan itu belum cukup meyakinkan mereka.
Tertunda sejenak
Setelah pertemuan The Fed pada Oktober 2013, otoritas moneter Amerika itu mengatakan bahwa mereka masih butuh waktu untuk melihat perbaikan data ekonomi memang konsisten atau hanya sesaat, sebelum memutuskan mengurangi alokasi quantitave easing berupa pembelian obligasi negara senilai 85 miliar dollar AS per bulan.
Soal suku bunga, pernyataan The Fed pada Oktober 2013 dan saat mengumumkan tapering akan dimulai, tak berbeda dalam kisaran rentangnya. Kedua pernyataan menyebutkan The Fed mempertahankan suku bunga sangat rendah, antara 0 sampai 0,25 persen. Hanya saja, alasan dari kedua pernyataan tersebut berbeda.
Pada Oktober 2013, The Fed mengatakan Fed rate dipertahankan sangat rendah, akan dipertahankan setidaknya selama angka pengangguran masih terus di atas kisaran 6,5 persen. Sementara pada 18 Desember 2013, The Fed mengatakan suku bunga rendah akan dipakai untuk menjaga kisaran asumsi makro hingga angka pengangguran kurang dari 6,5 persen.
Alasan The Fed memutuskan tapering dimulai pada Januari 2014 adalah membaiknya data tenaga kerja Amerika. The Fed juga memperkirakan angka pengangguran akan terus turun secara signifikan hingga dua tahun ke depan.
Proyeksi The Fed, angka pengangguran akan turun menjadi 6,3 persen pada 2014 dan 5,8 persen pada 2015. Kedua proyeksi masing-masing 0,1 persen lebih rendah daripada proyeksi mereka sebelumnya yang dilansir pada September 2013. Saat ini angka pengangguran Amerika adalah 7 persen.
The Fed juga memperkirakan ekonomi Amerika akan tumbuh 2,8 persen sampai 3,2 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi 2013 diperkirakan di kisaran 2 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan mereka di kisaran 1,1 persen.
Akhirnya, sinyal yang diembuskan Bernanke terjadi juga. Bila sejak Mei 2013 Bernanke menebar sinyal, sedikit memberi jeda dan perpanjangan napas bagi negara-negara seperti Indonesia yang ekonominya hampir pasti terimbas tapering, kali ini lonceng sudah dipukul kencang sebagai tanda tapering sudah bukan lagi wacana.
Akhirnya The Fed memutuskan untuk pengurangan stimulus. Rabu (18/12/2013),
The Fed mengumumkan per Januari 2014 stimulus akan mereka kurangi 10 miliar dollar AS, menjadi 75 miliar dollar AS per bulan dari semula 85 miliar dollar AS per bulan sejak September 2012. Bursa Amerika langsung melejit. Seiring pergerakan jarum jam, dampak pengumuman ini terus bergulir dan meluas. Sinyal itu jadi nyata sudah.
Sumber:kompas.com
Belum ada tanggapan untuk "Bernanke bocorkan pengurangan stimulus AS"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.