Nestle, Danone dan Unilever telah memasang gurita bisnis nya di Indonesia. Bagaimana dengan
ekonomi Indonesia? Coba kita duduk di ruangan meja makan dan berpikir sejenak, sambil menunggu keluarga untuk kumpul makan malam bersama. Kita perhatikan hidangan yang tersaji di meja makan, mulai dari ikan, sayur, daging dan air minum semua makanan dan minuman yang tersaji itu di meja makan rata-rata diproduksi oleh perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
Dan kalau kita keluar rumah apa yang kita lihat, coba kita berpikir lagi dan melihat disepanjang sisi jalan baik kanan jalan maupun ruas kiri jalan sepanjang jalan itu terlihat berdiri dengan megah unit usaha waralaba retail seperti
indomaret,
alfa mart,
alfa midi dan unit-unit usaha retail waralaba lainnya.
Kita perhatikan lagi isi dagangan mereka. Kita coba untuk masuk ke unit usaha waralaba itu kita dorong pintunya untuk masuk ke dalam dan coba kita lihat lagi rata-rata produk yang di dagangkan oleh mereka. Rata-rata barang yang dijual disitu di donominasi oleh perusahaan-perusahaan asing seperti Nestle, Danone dan Unilever.
Mengutip dari website Nestle. Nestle adalah sebuah perusahaan multinternasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan minuman. Didirikan pada tahun 1868 oleh Hendry Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan makanan nutrisi dan minuman nutrisi seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange.
Pada tahun 2012, Nestlé melalui anak perusahaannya PT Nestle Indonesia memenangkan Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing kategori CSR. Iklan Nestle Indonesia ini diambil lisensi dari Publicis Jakarta.
Nestle telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971 pabriknya meliputi Pabrik Kejayan, Pasuruan Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLE DANCOW IDEAL. Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFE serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke empat di Karawang yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestle CERELAC. (Sumber:wikipedia).
Groupe Danone adalah perusahaan multinternasional yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Danone mengklaim sebagai pemimpin di pasar produk turunan susu atau air minum dalam kemasan. Pada tahun 2006 Danone membeli perusahaan makanan bayi terbesar kedua di dunia setelah membeli Numero. Di Amerika Serikat, Danone dipasarkan dengan namanya Dannon, yang merupakan anak perusahaan dari Group Danone.
Danone memegang beberapa merek terkenal air minum seperti Volvic, Evian, Aqua, dan Badoit. Sekitar 57 persen dari penjualan pada tahun 2007 berasal dari produk turunan susu, 23 persen dari minuman, dan 11 persen dari biskuit dan sereal. Iklan Danone Indonesia diambil oleh lisensi Saatchi & Saatchi Jakarta.
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone. (Sumber:wikipedia)
Dari website Unilever. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Ok kalau kita berangkat dari ketiga perusahaan asing tersebut yang telah kita lihat sendiri diatas mereka memproduksi apa saja dan memasang gurita bisnis nya di Indonesia bagaimana dengan ekonomi Indonesia? Kita hanya menjadi maaf babu atau pelayan atau pembantu di negeri kita sendiri.
Belum ada tanggapan untuk "Matinya Ekonomi INDONESIA"
Posting Komentar
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.