Dalam buku '
Selalu Ada Pilihan', Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY) mengungkapkan berbagai hal tentang kehidupan pribadinya. Termasuk soal ancaman pembunuhan di Cikeas dan Ciwidey, Jawa Barat.
Buku setebal 800 halaman itu memuat sejumlah bab tentang kehidupan presiden. Khusus untuk pembunuhan, SBY mengangkatnya dalam tema khusus berjudul 'ancaman terhadap presiden bisa sampai tingkat pembunuhan'.
"Tanpa diketahui oleh masyarakat luas, secara berkala atau insidentil saya diberi tahu baik oleh Kabin, Kapolri maupun Komandan Paspampres jika ada ancaman nyata atas keselamatan saya," tulis SBY dalam bukunya seperti dikutip detikcom, Jumat (17/1/2014).
Salah satu peristiwa yang sempat mengancam keselamatan nyawa SBY adalah di kejadian di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Saat sedang menggelar kunjungan, SBY mendapat informasi ada sel terorisme yang sedang bergerak. Namun untungnya, itu tidak terjadi.
Kejadian lain yang nyata adalah rencana pengeboman rumah SBY di Cikeas oleh kelompok teroris. Menurut SBY, bom sudah disiapkan di daerah Jatiasih, Bekasi, yang berjarak 10 km dari Cikeas. Mobil untuk membawa bom juga ada, bahkan 'pengantin' untuk aksi bunuh diri itu sudah direkrut.
"Jadi mereka siap untuk meledakkan bom itu pada waktu yang ditetapkan," ungkapnya. Belakangan, aktivitas teroris itu akhirnya bisa dilumpuhkan pihak kepolisian.
Selain cerita ancaman pembunuhan, SBY juga pernah mengalami kejadian mistis. Kala itu, tahun 2009, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sedang bersantai di rumah pada hari Minggu pagi. Tiba-tiba, istrinya memanggil sambil berteriak. Rupanya ada asap hitam tebal berputar di langit ruangan.
Menurut SBY, asap hitam itu terbang ke arah timur, seperti hendak ke kamarnya. Sontak saja, SBY langsung berdoa dan meminta perlindungan pada Allah SWT. Akhirnya, asap itu menghilang.
"Saya sekeluarga selamat. Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat. Atau seperti yang terkisahkan di cerita-cerita lama. Tapi sungguh ada. Sungguh nyata," tulis SBY.
Artikel Terkait:
Presiden kita ini ada-ada saja ya. Namanya juga orang nomor satu di suatu negara, ya wajar sajalah kalau ada ancaman2 yang membahagiakan, eh, membahayakan nyawa beliau dan keluarga beliau. Dari duaratus sekian juta (tepatnya saya belum tahu) warga negara Indonesia pastilah ada yang kontra dengan beliau. Ada yang tidak suka dengan beliau, atau bahkan ada yang membenci beliau (apa bedanya ya? Hehe). Intinya, menurut saya, hal tersebut tidak perlu diutarakan kepada masyarakat beliau. Seperti yang dilakukan beberapa tahun lalu waktu beliau melakukan konferensi pers, yang menyatakan bahwa beliau mendapatkan ancaman pembunuhan, bahwa foto beliau menjadi sasaran latihan tembak dari kelompok teroris, dan lain-lain. Karena masyarakat lebih memerlukan pemimpin yang mengayomi, membuat tenteram, tidak cengeng, rela mati untuk rakyatnya, rela berkorban untuk kesejahteraan rakyatnya. Dan tindakan beliau itu (konferensi pers tadi-red), tidak mencerminkan hal itu (itu yang mana ya? Pemimpin idaman masyarakat tadi lho..hehe).
BalasHapusHehe, tapi itu ya hak beliau untuk melakukan apapun karena negara kita adalah negara demokrasi yang membebaskan rakyatnya untuk berpendapat atau melakukan apa pun selama tidak melanggar hukum. Apalagi presidennya ya, betul tidak? Hehe.
Bay the way, selamat pak SBY, atas terbitnya buku "Selalu Ada Pilihan". Di tengah kesibukan beliau, masih sempat menulis buku, (walau saya yakin, tidak semua beliau yang menulis sendiri, hehe, ya wajar lah fasilitas seorang presiden, pasti ada bantuan dari staf ahli beliau). Semoga bisa menjadi sumber inspirasi (bagi warga beliau yang ingin menjadi presiden, bahwa selalu ada pilihan) dan sumber koreksi (bagi musuh2 beliau yang mencoba mencelakakan beliau, bahwa cara-cara mereka belum efektif). Semoga sukses dan menjadi national best seller.
Selalu ada pilihan, dan saya memilih untuk berkomentar demikian. Terima kasih. :)