Kamis, 06 November 2014

Apa manfaat Branchless Banking

Adalah fakta, masih tingginya masyarakat Indonesia yang belum memiliki tabungan di bank. Padahal, tercatat sebagai pemilik tabungan bank adalah cara praktis masuk sistem keuangan dan mendapat akses layanan keuangan

Angka kepemilikan tabungan atau rekening bank dan rasionya terhadap pendapatan domestik bruto, harus menjadi gambaran betapa kepemilikan reken­ing bank menjadi salah satu indikasi “ketimpangan” akses layanan keuangan. Maka sebagai bank sentral, Bank Indonesia punya amanah memperluas cakup­an layanan keuangan, dengan mengoptimalkan  segala sumber daya dan modal yang ada. (baca: Apa itu Branchless Banking)

Mengembangkan branchless banking bukan perkara kecil

Branchless banking merupakan salah satu cara yang dapat digunakan, dengan beragam contoh sukses bertebaran di semua benua. Uang elektro­nik menjadi sandingan setara untuk layanan ini. Menumpang pada cepatnya perkembangan tek­nologi informasi setingkat telepon genggam, pelu­ang memperdalam dan memperluas akses layanan keuangan termasuk perbankan, terbentang.

Apa manfaat Branchless Banking
Pada akhirnya, pendalaman dan perluasan ak­ses finansial bukan semata soal angka kepemilikan rekening bank. Banyak peluang bisa dikembangkan, ketika masyarakat menggenggam akses dalam se­buah sistem yang sama. Beragam persoalan yang menjadi tantangan perekonomian bangsa, menda­patkan celah yang lebih besar untuk mendapatkan solusi dengan hadirnya terobosan ini.

Sebuah lompatan besar selalu butuh satu lang­kah kecil pada awalnya. Meski mengembangkan branchless banking bukanlah perkara kecil, namun untuk kepentingan yang jauh lebih besar program ini bisa jadi adalah langkah pembukanya. Banyak hal harus dilakukan selama uji coba penerapan, bera­gam persyaratan harus jeli disiapkan pula. 

Sukses tidaknya upaya ini, selalu butuh komit­men bersama semua pihak. Tak cukup satu regula­tor me langkah sendiri. Butuh banyak tangan dan jejaring, yang menyatukan langkah dan inovasi, un­tuk mewujudkan sebuah mimpi besar pemerataan ekonomi yang berkesinambungan dan menyejahte­rakan.  

Branchless Banking atau Franchise Bank?

Model bisnis M­Pesa adalah contoh la­yanan keuangan tanpa gerai, alias branchless banking. Ini adalah langkah non­konvensio­nal lembaga keuangan untuk memperluas jangkauan layanan, yang penggerak uta­manya perusahaan telekomunikasi.

Praktik branchless banking yang dikem­bangkan perbankan, juga bertebaran. Di beberapa negara, kisah sukses pun dituai. Sebut saja di Brasil, Bangladesh, Mongolia, dan Pakistan. 

Dalam model branchless banking yang dikembangkan perbankan, layanan dijalan­kan dengan menggandeng toko ritel dan kantor pos.  Syarat yang diminta dari nasa­bah adalah mereka punya jaringan teleko­munikasi yang bisa tersambung ke sistem informasi bank.

“Model ketiga” belakangan muncul pula, menggabungkan pendekatan keberhasilan M­Pesa dan branchless banking yang dikem­bangkan perbankan. Muncullah pendekatan baru yang menggabungkan model branch­less banking, perbankan dan perusahaan tele­komunikasi.

Saat ini lebih dari 100 negara telah mengadopsi branchless banking untuk mem­perluas jangkauan layanan keuangan. Tiga model di atas menjadi pilihan yang tersedia.  Bank Indonesia telah pula mengembang­kan branchless banking di Indonesia. Uji coba dijalankan dengan menggandeng perban­kan dan perusahaan telekomunikasi. Apa pun cara yang dipilih, tujuan yang ingin di­capai adalah memperluas akses layanan ke­uangan di masyarakat. Sumber BI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.

Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.
No Sara, No Racism Terima Kasih.